Organikpigmenterbuat dari senyawa berbasis karbon dan banyak digunakan dalam industri seperti percetakan, plastik, tekstil, dan kosmetik. Pigmen ini dikenal karena warnanya yang cerah dan cerah dan sering kali berasal dari sumber alami atau melalui proses sintetis. Berikut ini ikhtisar tentang bagaimana pigmen organik dibuat:
1. Sumber Bahan
Pigmen organik terbuat dari senyawa organik yang sebagian besar terdiri dari atom karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen. Senyawa ini dapat berasal dari dua sumber utama:
- Sumber Alami: Pigmen dapat berasal dari tumbuhan (misalnya nila dari tanaman nila) atau sumber hewani (misalnya merah tua dari serangga cochineal).
- Sumber Sintetis: Kebanyakan pigmen organik modern disintesis dari petrokimia. Pigmen sintetis ini diproduksi secara kimia untuk mencapai konsistensi, stabilitas, dan sifat warna tertentu.
2. Sintesis Kimia
Untuk pigmen organik sintetik, prosesnya melibatkan beberapa reaksi kimia untuk menciptakan struktur molekul spesifik yang bertanggung jawab atas warna yang diinginkan.
Proses Utama dalam Sintesis Pigmen:
- Diazotisasi: Proses ini digunakan dalam pembuatan pigmen azo, yang merupakan salah satu kelas pigmen organik yang paling umum. Ini melibatkan mereaksikan amina aromatik dengan asam nitrat untuk membuat senyawa diazonium.
- Reaksi Kopling: Senyawa diazonium kemudian digabungkan dengan senyawa aromatik lainnya, sehingga menghasilkan pembentukan pewarna atau pigmen azo. Hal ini menciptakan karakteristik warna-warna cerah dari pigmen azo.
- Reaksi Kondensasi: Jenis pigmen organik lainnya, seperti phthalocyanine, diproduksi melalui reaksi kondensasi di mana molekul-molekul yang lebih kecil bergabung membentuk molekul yang besar, stabil, dan berpigmen tinggi.
3. Kristalisasi
Setelah reaksi kimia selesai, pigmen perlu dipisahkan dan dimurnikan. Hal ini biasanya dilakukan melalui kristalisasi, di mana molekul pigmen dibiarkan membentuk kristal padat dari larutan cair. Langkah ini membantu menentukan ukuran partikel akhir, bentuk, dan sifat warna pigmen.
4. Filtrasi dan Pencucian
Setelah kristalisasi, pigmen disaring untuk menghilangkan kelebihan cairan dan produk sampingan. Pigmen tersebut kemudian dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran yang tersisa. Hal ini memastikan warnanya murni dan bebas dari bahan kimia yang tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi kinerjanya.
5. Pengeringan
Setelah disaring dan dicuci, pigmen dikeringkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode seperti pengeringan semprot atau pengeringan vakum untuk menghilangkan semua kelembapan. Proses pengeringan memastikan pigmen berada dalam bentuk padat dan stabil yang dapat dengan mudah diproses untuk berbagai aplikasi.
6. Penggilingan dan Penggilingan
Pigmen kering kemudian digiling menjadi bubuk halus. Bentuk bubuk ini memastikan pigmen dapat tersebar merata di berbagai media seperti cat, tinta, atau plastik. Penggilingan juga dapat meningkatkan opacity dan kekuatan warna pigmen, memastikan pigmen menghasilkan warna yang kaya dan cerah.
7. Perawatan Permukaan
Untuk meningkatkan dispersibilitas dan kinerja pigmen dalam berbagai aplikasi, perawatan permukaan dapat diterapkan. Misalnya, pelapis dapat ditambahkan untuk meningkatkan ketahanan pigmen terhadap cahaya, panas, atau reaksi kimia di lingkungan tertentu.
8. Pengujian Mutu Akhir
Sebelum pigmen dikemas untuk penggunaan komersial, pigmen tersebut menjalani pengujian ketat untuk memastikan memenuhi standar kualitas. Hal ini termasuk memeriksa kekuatan warna pigmen, ketahanan terhadap cahaya (ketahanan terhadap pemudaran), ketahanan terhadap bahan kimia, dan sifat dispersi.
9. Pengemasan
Setelah diuji, pigmen tersebut dikemas dalam bentuk yang diperlukan (bubuk, pasta, atau dispersi pekat) dan didistribusikan ke produsen di berbagai industri.
1. Pigmen Azo: Ini adalah pigmen organik sintetik yang paling umum dan mencakup warna kuning, merah, dan oranye.
2. Pigmen Phthalocyanine: Dikenal dengan warna biru dan hijaunya, pigmen ini banyak digunakan dalam pelapis, tinta, dan plastik.
3. Pigmen Quinacridone: Ini digunakan untuk menghasilkan warna merah jambu, ungu, dan merah yang cerah.
4. Pigmen Antrakuinon: Dikenal menghasilkan warna biru dan ungu, digunakan dalam tekstil dan tinta.
Kesimpulan
Pigmen organik dibuat melalui serangkaian reaksi kimia, langkah pemurnian, dan proses seperti penggilingan dan perawatan permukaan untuk menghasilkan pewarna yang stabil dan cerah. Meskipun pigmen ini dapat diperoleh dari sumber alami, sebagian besar pigmen organik saat ini diproduksi secara sintetis untuk memastikan konsistensi dan kinerja di berbagai industri. Produk akhirnya berupa bubuk halus yang digunakan dalam cat, tinta, plastik, kosmetik, dan aplikasi lain yang membutuhkan warna cerah dan tahan lama.
HANGZHOU TONGGE ENERGY TECHNOLOGY CO.LTD adalah pemasok produk Pigmen dan Pelapisan Tiongkok profesional. Selamat datang untuk menanyakan kami di joan@qtqchem.com.